Senin, 13 Agustus 2012

contoh karya tulis


KEMAMPUAN EFEKTIF MEMBACA  KELAS X SMA NEGERI 2 TEBING TINGGI TAHUN AJARAN 2011/2012

KARYA TULIS

DI AJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS BAHASA INDONESIA

OLEH

CINDY YOLANDA
EKA PRATIWI
GOMGOM RAJAGUGUKGUK
HABSYAH N.PULUNGAN
MALIK SYAHPUTRA
MEILIN
MIFTAHUL ZANNAH
NURTRI KHAIRANI
POLMA NOVI
RENTA VERONIKA
RISKI WINANDA
SONDA BELLA 






DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
SMA NEGERI 2 TEBING TINGGI
TAHUN AJARAN 2011/2012



MOTTO



-           Dengan membaca kita mengetahui segalanya
-           Membaca dapat menambah wawsan pengetahuan
-           Orang bisa menjadi lebih kuat dengan makan , menjadi lebih bijaksana dengan selalu membaca .
-           Orang yang suka membaca akan menjadi sukses kedepannya .
-           Jadikan membaca sebagai kreasimu .
-           Jadikan membaca sebagai hobi mu .
-           Jadikan membaca sebagai kebutuhanmu .
-           Jadikan membaca sebuah pintu kesuksesan mu .
-           Dengan membaca kita mendapat banyak ilmu .
-           Membaca adalah hal yang menyenangkan .
-           Jadikan membacamu sebagai sinar dunia .
-           Jadikan membaca sebagai alat motivasi mu .





I


PERSEMBAHAN


             Dalam penulisan karya tulis ini banyak menghadapi rintangan dan hambatan .
Hal ini disebabkan ilmu yang dimiliki masih terbatas . Namun , berkat bantuan ibu guru ,
Karya tulis ini dapat juga diselesaikan meskipun masih ada kekurangan dan kelemahan-
nya .
1.     Terima kasih kepada kedua orang tua kami yang telah mendukung dan memberi semangat kepada kami serta memberikan fasilitas sehingga tugas ini dapat teselesaikan dengan baik .
2.     Terima kasih kepada ibu Zulaida yang telah membimbing kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini tepat waktu .
3.     Terima kasih kepada adik-adik kelas X yang telah ikut berpartisipasi dalam tugas kami .
4.     Terima kasih kepada teman-teman satu kelompok yang tidak bisa kami sebutkan namanya satu persatu , dengan adanya kerja sama yang baik  akhirnya kita dapat menyelesaikan tugas ini dengan sebaik mungkin .





ii
PENGESAHAN

Karya tulis ini telah disahkan oleh guru mata pelajaran Bahasa Indonesia













Tebing Tinggi , 10 Februari 2012


Zulaida .S.pd
NIP. 196204261984032006

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa . Berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas karya tulis ini dengan baik serta diberinya kesempatan serta waktu yang cukup . Semoga saja kami mendapat nilai yang memuaskan .
Karya tulis ini kami perbuat untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia . Sebagaimana , itu semua sudah menjadi kewajiban kami sebagai pelajar untuk dapat mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru . Disini kami sangat bersyukur karena telah menyelesaikan tugas ini dengan tepat waktu  . Tapi kami tahu bahwa karya ilmiah yang kami selesaikan ini sangat jauh dari kesempurnaan karena kesempurnaan itu hanya lah milik Allah . Tapi disini kami sangat menerima kritik dan saran yang membangun demi kebaikan untuk karya ilmiah ini .
Dan kami sangat berterima kasih kepada pihak yang telah membantu kami dalam proses pengerjaan karya ilmiah ini , pihak yang sangat berperan dalam proses pengerjaan karya ilmiah ini yaitu adik-adik kelas X SMA Negeri 2 Tebing Tinggi .






iv
DAFTAR ISI

Motto ...............................................................................................................    i
Halaman Persembahan..................................................................................    ii
Halaman Pengesahan....................................................................................     iii
Kata Pengantar.............................................................................................      iv
BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................      1
A.    Latar Belakang.............................................................................     1
B.    Rumusan Masalah.........................................................................    2
C.    Tujuan Penulisan........................................................................      2
D.    Manfaat Penulisan......................................................................     3
E.     Hipotesis..............................................................................                     3
BAB II URAIAN TEORITIS...............................................................              4
A.    Pengertian Membaca................................................................       4
B.    Tujuan Membaca......................................................................       4
C.    Keterampilan Membaca...........................................................       5
D.    Jenis-jenis Membaca...............................................................        5
E.     Kemampuan Membaca..........................................................         7
BAB III METODOLOGI PENELITIAN............................................. 11
A.    Lokasi Penelitian....................................................................         11
B.    Populasi dan Sampel..............................................................         12
C.    Instrumen Penelitian..............................................................         13
v
D.    Teknik Analisis Data.............................................................          14
BAB IV PEMBAHASAN PENELITIAN............................................              16
A.    Analisis Data........................................................................           16
B.    Pengujian Hipotesis..............................................................          18
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN................................................              19
A.    Kesimpulan.........................................................................            19
B.    Saran...................................................................................             20
Daftar Pustaka.....................................................................................              21














vi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Bahasa merupakan alat komunikasi manusia yang berupa lambang atau tanda dan selalu mengandung pikiran dan perasaan . Keraf ( 1984 :1 ) menyebutkan : “Bahasa adalah alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia “. Di dalam kegiatan komunikasi manusia menyampaikan pikiran dan perasaan kepada orang lain . Dari proses komunikasi itu , akan terlihat adanya empat kegiatan yang berbeda , yaitu : menyimak, berbicara , membaca , dan menulis . Keempat kegiatan itu disebut aspek keterampilan berbahasa .Keempat aspek keterampilan berbahasa pada dasarnya merupakan satu kesatuan yang berkaitan erat dalam memperoleh kemampuan berbahasa Indonesia yang baik dalam kehidupan sehari-hari baik disekolah , dirumah , maupun dilingkungan masyarakat .
Di lingkungan sekolah bisa saja terjadi seorang siswa mengalami kesulitan dalam proses belajar mengajar ataupun berkomunikasi dengan siswa yang lain . Hal ini disebabkan karena yang bersangkutan tidak memiliki keterampilan menyimak , berbicara , membaca , dan menulis yang memadai . sedangkan didalam kehidupan bermasyarakat orang tidak jarang menghadapi hambatan komunikasi lisan dan tulisan .

1
2
Keempat keterampilan pada dasarnya merupakan satu kesatuan yang erat sekali
hubungan dengan proses-proses berpikir yang mendasari bahasa . Bahasa seseorang mencerminkan pikirannya . Bahasa juga sebagai sarana bagi manusia untuk  mengekspresikan dirinya , artinya sebagai seorang siswa harus mampu menempatkan diri ditengah-tengah masyarakat karena pada hakekatnya bahasa berfungsi sebagai komunikasi sosial untuk kehidupan bersama.
Keterampilan menulis membutuhkan suatu perhatian khusus karena menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung , tidak secara tatap muka dengan orang lain. Keterampilan menulis ini tidak akan datang secara otomatis, melainkan harus melalui latihan dan praktek yang banyak dan teratur.

B.      Rumusan Masalah
1.    Apakah guru bidang studi bahasa Indonesia sudah melatih siswa/I membaca secara efektif ?
2.    Apakah siswa/i kelas X SMA Negeri 2 Tebing Tinggi sudah terampil membaca secara efektif ?

C.   Tujuan Penulisan
Agar kita mengetahui bersama tentang kemampuan membaca para pelajar dan bisa juga untuk mencari serta memperoleh informasi, mencakup isi, memahami makna bacaan. Makna arti dari bacaan dan memperluas pengetahuan .

3
D.   Manfaat Penulisan .
Manfaat nya kita dapat merasakan langsung bagaimana cara menghitung kemampuan oranglain dalam membaca , orang yang di uji kemampuan belajarnya juga mendapatkan dan mengetahui kemampuan dirinya sendiri dan bisa mendapat kan kepuasaan untuk para peneliti dan orang yang di uji .

E.  Hipotesis
Menurut Good dan scates menyatakan bahwa hipotesis adalah sebuah taksiran atau referensisi yang di rumuskan serta diterima untuk sementara yang dapat menerangkan fakta-fakta yang diamati ataupun kondisi-kondisi yang diamati dan digunakan sebagai petunjuk ubtuk langkah-langkah selanjutnya.Sehubungan kutipan  diatas dalam penelitian ini dikemukakan hipotesis yakni kemampuan efektif  membaca siswa kelas 1 SMA NEGERI 2 TEBING TINGGI adalah tinggi.








BAB II
URAIAN TEORITIS

A. Pengertian Membaca
-Farris (1993:304) mendefinisikan membaca sebagai pemrosesan kata-kata, konsep, informasi, dan gagasan-gagasan yang dikemukakan oleh pengarang yang berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman awal pembaca. Dengan demikian, pemehaman diperoleh apabila pembaca mempunyai pengetahuan atau pengalaman yang telah dimiliki sebelumnya dengan apa yang terdapat di dalam bacaan.
-Syafi’i (1999:7) menyatakan bahwa membaca adalah suatu proses yang bersifat fisik atau yang disebut proses mekanis, berupa kegiatan mengamati tulisan secara visual, sedangkan proses psikologis berupa kegiatan berpikir dalam mengolah informasi.
-Dalam KBBI (2000:62) membaca didefinisikan sebagai melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis, yang dibaca secara lisan atau dalam hati.
Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat dirangkum bahwa membaca merupakan proses pemahaman atau penikmatan terhadap teks bacaan dengan memanfaatkan kemampuan melihat (mata) yang dimiliki oleh pembaca, sesuai dengan tujuannya yang dilakukan secara nyaring atau dalam hati.
B.      Tujuan Membaca
-Perlu disepakati bahwa membaca harus mempunyai tujuan. Apabila membaca tidak   bertujuan, maka proses dan kegiatan membaca yang dilakukan tidak memiliki arti sama sekali. Tujuan membaca dapat ditetapkan secara eksplisit ataupun implisit.

4
5
-Berdasarkan pengalaman yang dialami, ada beberapa tujuan membaca yang dapat dikemukakan, di antaranya untuk:
- Memahami aspek kebahasaan (kata, frasa, kalimat, paragraf, dan wacana) dalam teks
- Memahami pesan yang ada dalam teks
- Mencari informasi penting dari teks
- Mendapatkan petunjuk melakukan sesuatu pekerjaan atau tugas
- Menikmati bacaan, baik secara tekstual maupun kontekstual

C.Keterampilan Membaca
 Membaca sebagai suatu proses mencakup semua kegiatan dan teknik yang ditempuh oleh pembaca yang mengarah pada pencapaian tujuan melalui tahap-tahap tertentu. Hal tersebut berarti bahwa keterampilan membaca mengandung unsur: (1) suatu proses kegiatan yang aktif-kreatif, (2) objek dan atau sasaran kegiatan membaca yaitu lambang tertulis sebagai penuangan gagasan atau ide orang lain, dan (3) adanya pemahaman yang bersifat menyeluruh. Dalam pengertian tersebut, membaca dipandang sebagai suatu kegiatan yang aktif karena pembaca tidak hanya menerima yang dibacanya saja, Melainkan berproses untuk memahami, merespon, mengevaluasi, dan menghubungkan berbagai pengetahuan dan pengalaman yang ada pada dirinya. Jadi dapat dikatakan bahwa keterampilan membaca adalah keterampilan yang dimiliki seseorang untuk memahami isi wacana tulis.

D.Jenis-Jenis Membaca
Pengertian Membaca Nyaring
Membaca nyaring adalah suatu kegiatan baca yang ditandai dengan keluarnya bunyi bacaan secara lengkap, dengan menggunakan intonasi baca yang baik, agar isi bacaan tersebut dapat didengar, dimengerti, dan dipahami. baik oleh si pembaca maupun oleh si pendengar (penyimak)
6
Jadi jelaslah bahwa membaca nyaring merupakan kegiatan pembaca bersama-sama dengan orang lain dalam menangkap makna sebuah bacaan (tulisan).
Pembaca nyaring yang baik haruslah memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
1.    Terampil menafsirkan lambang-lambang yang tertulis, sehingga cepat menghidupkan makna dari tulisan yang dibacakannnya .
2.    Mempunyai kemampuan yang tinggi dalam mengerti dan memahami makna serta perasaan yang terkandung dalam tulisan yang dibacanya;
3.    Memiliki kecepatan pandang yang tinggi serta arah pandangan yang luas, karena dia harus melihat pada bahan bacaan dan memelihara kontak mata dengan orang lain yang bertindak sebagai si pendengar (penyimak) .
4.    Mampu mengelompokkan kata-kata dengan baik dan tepat, supaya jelas maknanya bagi si pendengar (penyimak).
Pengertian Membaca dalam Hati
Membaca dalam hati adalah suatu kegiatan baca yang ditandai dengan tidak terdengarnya bunyi atau ujaran dari si pembaca.
Membaca dalam hati merupakan suatu keterampilan membaca yang sebenarnya, yang meliputi keterampilan komunikasi tulisan, keterampilan mengubah wujud tulisan menjadi wujud makna, keterampilan menangkap pokok-pokok pikiran dari bahan bacaan dan keterampilan mengerti serta memahami segala yang tersirat dalam bahan bacaan.
Dengan kata lain, membaca dalam hati lebih ditujukan untuk menggali, mengerti, dan memahami makna atau arti, baik yang tersurat maupun yang tersirat dalam bacaan tersebut.

Ditinjau dari segi tujuan akhir dalam aktivitas membaca, membaca dapat dibedakan atas tiga kelompok, yaitu: membaca pemahaman, membaca kritis, dan membaca ide.



7
1. Pengertian Membaca Pemahaman
Membaca pemahaman adalah membaca bahan bacaan dengan menangkap pokok-pokok pikiran yang lebih tajam dan dalam, sehingga terasa ada kepuasan tersendiri setelah bahan bacaan itu selesai dibaca.
Tujuan akhir dari membaca pemahaman ini adalah terciptanya suatu pengertian dan pemahaman pada diri pembicara tentang segala sesuatu (informasi), baik yang tersurat maupun yang tersirat dalam bacaan tersebut.

2. Pengertian Membaca Kritis
Membaca kritis adalah suatu kegiatan membaca yang tidak terbatas hanya untuk mengerti dan memahami apa yang dikemukakan oleh penulis, melainkan sampai kepada pertanyaan mengapa hal itu dikemukakan, bagaimana hal itu bisa terjadi, serta akibat apa yang dapat ditimbulkannya.
Jadi, membaca kritis merupakan kegiatan membaca yang dilakukan secara bijaksana, penuh tenggang rasa, mendalam, evaluatif, dan analitis.

3. Pengertian Membaca Ide
Membaca ide merupakan jenis kegiatan mera-aca yang bertujuan mencari, memperoleh, serta memanfaatkan ide-ide yang terdapat pada bacaan.
Pembaca ide akan dapat mencari, menemukan, erta mendapatkan keuntungan dari ide-ide yang terkandung dalam bahan bacaan, jika ia mampu dan benar-benar terampil menangkap ide-ide yang terkandung di dalam bahan bacaan tersebut.

E.  Kemampuan Membaca
Pada umumnya orang yang belum pernah mendapat latihan membaca pasti memiliki kecepatan baca yang lebih rendah dari kemampuannya. Ada beberapa hal yang menyebabkan rendahnya kecepatan baca seseorang, antara lain :


8

a.      Kebiasaan lama yang telah mendarah daging seperti menggerakkan bibir untuk melafalkan, menggerakkan kepala ke kanan dan ke kiri, dan menggunakan jari atau benda untuk menunjuk kata-kata yang dibacanya.
b.    Tidak agresif (tidak bersemangat) dalama usaha memahami arti bacaan.
c.    Persepsinya kurang sehingga lambat dalam menginterpretasikan apa yang dibacanya.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan kecepatan baca seseorang terhambat, antara lain :
a.    Vokalisasi, yaitu membaca sambil bersuara atau mengucapkan kata demi kata yang dibacanya.
b.    Gerakan bibir pada waktu membaca baik bersuara mauapun tak bersuara.
c.    Gerakan kepala mengikuti kata-kata yang dibacanya.
d.    Menunjuk (dengan jari atau alat lain) kata-kata yang dibaca pada waktu membaca.
e.    Regresi, yaitu gerakan mata melihat kembali beberapa kata yang telah dibacanya.
f.     Subvokalisasi, yaitu melafalkan apa yang dibacanya dalam hati atau pikiran.

Untuk meningkatkan kecepatan baca kita, pertama-tama kita perlu mengukur kecepatan baca kita. Untuk itu perlu diadakan pengukuran kecepatan baca kita. Rumusnya :
(Jumlah kata yang dibaca dibagi jumlah detik untuk membaca dikalikan 60) dikalikan prosentase pemahaman.
Kecepatan baca bergantung pada kebutuhan dan bahan yang dihadapinya. Pada umumnya kecepatan baca dapat dirinci sebagai berikut :

9
a.     Membaca secara skimmming dan scannning (lebih dari 1000 kpm)
     Tipe membaca seperti ini biasanya digunakan untuk
-      mengenal bahan-bahan yang akan dibaca
-      mencari jawaban atas pertanyaan tertentu
-      mendapat struktur dan organisasi bacaan serta menentukan gagasan umum dari    
     bacaan
b.    Membaca dengan kecepatan tingngi (500 – 800 kpm)
     Tipe membaca seperti ini biasanya digunakan untuk
-      membaca bahan-bahan yang mudah dan telah dikenali sebelumnya
-      membaca novel ringan untuk mengikuti jalan ceritanya.

c.    Membaca secara cepat (350 – 500 kpm)
      Biasanya digunakan untuk
-      membaca bacaan yang mudah dalam bentuk deskripsi dan bahan-bahan nonfiksi    lain yang bersifat informatif.
-      Membaca fiksi yang agak sulit untuk menikmati keindahan sastranya dan mengantisipasi akhir cerita.

d.    Membaca dengan kecepatan rata-rata (250 – 350 kpm)
Biasanya digunakan untuk
-      membaca fiksi yang komplek untuk analisis watak dan jalan ceritanya.
-      Membaca nonfiksi yang agak sulit untuk mendapatkan detail, mencari hubungan, atau membuat evaluasi ide penulis.

e.    Membaca lambat (100 – 125 kpm)
Biasanya digunakan untuk :

10

-      mempelajari bahan-bahan yang sulit dan untuk menguasai isinya.
-      Menguasai bahan-bahan ilmiah yang sulit dan bersifat teknis
-      Membuat analisis bahan-bahan bernilai sastra klasik
-      Memecahkan persoalan yang ditunjuk dengan bacaan yang bersifat instruksional (petunjuk).

Membaca pemahaman berkaitan erat dengan usaha memahami hal-hal penting dari apa yang dibacanya. Yang dimaksud membaca pemahaman atau komprehensi adalah kemampuan membaca ntuk mengerti ide pokok, detail penting, dan seluruh pengertian. Pemahaman ini berkaitan erat dengan kemampuan mengingat bahan yang dibacanya. Usaha efektif untuk memahami dan mengingat lebih lama dapat dilakukan dengan
a.    mengorganisasikan bahan yang dibacanya dalam kaitan yang mudah dipahami.
b.    Mengaitkan fakta yang satu dengana fakta yang lain atau menghubungkannya dengan fakta dan konteks.

Tingkat pemahaman dalam membaca berkaitan pula dengan sistem membaca yang dipakainya. Umumnya orang cendenrung langsung membaca teks tanpa mempersiapkan prakondisi sehingga pembacaaan terssebut menjadi efektif.
Ada beberapa sistem membaca, antara lain
1. SQ3R   : survey-question-read-recite-review
2. SQ4R   : survey-question-read-recite-rite-review
3. POINT  : purpose-overview-interpret-note-test
4. OK4R   : overview-key ideas-read-summarize-test

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

      Metodologi merupakan cara yang teratur dan terpikir baik untuk mencapai maksud tau cara kerja bersistem untuk memudahkan suatu kegiatan demi mencapai tujuan yang ditentukan. Metode yang penulis pergunakan dalam penelitian ini adalah METODE DESKRIPTIF.
Metode penelitian deskriptif merupakan metode yang banyak digunakan dikembangkan dalam penelitian ilmu-ilmu social, karena memang kebanyakan penelitian sosial adalah bersifat deskriptif (Soejono,Abdurrahman, 1997:19),
Metode Deskriptif  menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah “Cara yang telahdiatur dan di pikir baik-baik dengan cara memaparkan apa ada nya (sesuatu bentuk atau kenyataan yang ada) tanpa ada unsur menambah-nambahkan ataupun mengurangi dari suatu wacana ataupun karya tulis lainnya atau disampaikan secara FAKTA”.

A.    Lokasi Penelitian.
  Lokasi penelitian:Di Sekolah (SMA NEGERI 2 TEBING TINGGI)
Alasan  memIlih lokasi:Karena disekolah waktu yang tepat untuk melakukan proses kegiatan Kemampuan Efektif Membaca (KEM) dan kebenaran pula hanya disekolah lah(diruang kelas) adalah tempat yang tepat untuk melaksanakan kegiatan ini agar lebih konsentrasi dan bila kami melaksanakn kegiatan ini diluar sekolah maka besar kemungkinan bakalan tidak ada yang mau untuk menghadiri nya.

11
12
B.Populasi dan Sampel
1.Populasi
      Populasi merupakan keseluruhan subyek penelitian. Menurut Nawawi (1983:44) Menyatakan bahwa : “Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin baik berupa hasil perhitungan maupun ukuran, kuantitatif maupun kualitatif pada karakteristik tertentu mengenai sekumpulan objek yang lengkap dan jelas.”
Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 2 Tebing Tinggi yang berjumlah ± 280 siswa yang terdiri dari 7 kelas .

TABEL 1
NO
KELAS
JUMLAH
1
X1
40 siswa
2
X2
39 siswa
3
X3
39 siswa
4
X4
42 siswa
5
X5
40 siswa
6
X6
38 siswa
7
X7
40 siswa

JUMLAH
278 siswa

2.Sampel
 Sampel adalah bagian/wakil dari populasi .
- Sampel Menurut Kamus Besar Indonesia adalah”Sesuatu yang dipergunakan untuk menunjukkan sifat suatu kelompok yang lebih besar; bagian dari populasi statistik yang cirinya dipelajari untuk memperoleh informasi tentang seluruhnya,percontoh.

                                                                           
13
- Pengertian Sampel menurut Wikipedia: Sampel merupakan bagian dari populasi yang ingin diteliti; dipandang sebagai suatu pendugaan terhadap populasi, namun
bukan populasi itu sendiri. Sampel dianggap sebagai perwakilan dari populasi yang hasilnya mewakili keseluruhan gejala yang diamati. Ukuran dan keragaman sampel menjadi penentu baik tidaknya sampel yang diambil.
TABEL 2
Jumlah Sampel Penelitian

NO
KELAS
POPULASI
SAMPEL
1
X1
40 siswa
6 orang
2
X2
39 siswa
6 orang
3
X3
39 siswa
6 orang
4
X4
42 siswa
6 orang
5
X5
40 siswa
6 orang
6
X6
38 siswa
6 orang
7
X7
40 siswa
6 orang

Jumlah
278 siswa
42 orang


C.Instrumen Penelitian
Data merupakan komponen penting dari suatu penelitian.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah”Alat yang dipakai untuk mengerjakan sesuatu  sebagai sarana penelitian (berupa seperangkat tes  dan sebagainya) untuk memperoleh data sebagai bahan pengolahan
A. Pengertian
- Menurut Suharsimi Arikunto (2000:134), instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya.
14
- Ibnu Hadjar (1996:160) berpendapat bahwa instrumen merupakan alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan informasi kuantitatif tentang variasi karakteristik variabel secara objektif.
- Instrumen pengumpul data menurut Sumadi Suryabrata (2008:52) adalah alat yang digunakan untuk merekam-pada umumnya secara kuantitatif-keadaan dan   aktivitas atribut-atribut psikologis. Atibut-atribut psikologis itu secara teknis biasanya digolongkan menjadi atribut kognitif dan atribut non kognitif. Sumadi mengemukakan bahwa untuk atribut kognitif, perangsangnya adalah pertanyaan. Sedangkan untuk atribut non-kognitif, perangsangnya adalah pernyataan.
Yang menjadi kriteria penilaian dapat dinilai dari tabel berikut:
TABEL 3
Kriteria Penilaian Kemampuan Efektif Membaca
NO
KRITERIA PENILAIAN
SKOR PENILAIAN
1
Jumlah waktu yang dibutuhkan

2
Pemahaman isi

3
Kemapuan efektif membaca


D.Teknik Analisa Data
Tes Kemampuan Dianalisa dengan menghitung nilai siswa dengan rumus:
KM           =          KB : (SM:60) x (PI:100) KPM
Ket                      
KM           :           kemampuan membaca
KB            :           jumlah kata dalam wacana
          SM           :           jumlah second / detik dalam membaca
                   PI              :           pemahaman isi
            KPM        :           kata per menit
15

Nilai yang diperoleh siswa dari hasil test Kemampuan Efektif Membaca disesuaikan dengan kategori yang ditetapkan  :
a.Nilai 261-275 (Sangat Tinggi)
b.Nilai 250-260 (tinggi)
c.Nilai 200-175 (Sedang)
d.Nilai 150-100 (Rendah)
















BAB IV
PEMBAHASAN PENELITIAN
HASIL PENELITIAN DATA
A.ANALISIS DATA
Sebagaimana disebutkan dalam bab tujuan penelitian adalah untuk mengetahui tingkat kemampuan efektif membaca kelas 1 SMA NEGERI 2TEBING TINGGI.Maka untuk memperoleh data dalam penelitian ini digunakan teks dengan kriteria penilaian adalah :
- Waktu yang dibutuhkan dalam membaca
- Pemahaman isi bacaan
- KEM (KEMAMPUAN EFEKTIF MEMBACA SISWA)
Berdasarkan tes yang dilakukan
Diperoleh data sebagaimana dalam tabel-tabel berikut :
TABEL 5
RATA-RATA SKOR SISWA
ASPEK PENILAIAN
NO
NAMA SISWA
Jumlah kata (KB)
JUMLAH WAKTU YANG DI BUTUHKAN
PEMAHAMAN ISI
KEMAMPUAN MEMBACA
1.
Riski Laili
478
136 detik
50
217 kpm
2.
M . Fahri Husein
478
113 detik
60
153 kpm
3.
Makmum
478
138 detik
90
187 kpm
4.
Cici puspa
478
104 detik
70
193 kpm
5.
Kartina
478
151 detik
50
95 kpm
6.
Yuni sari
478
137 detik
30
63 kpm
7.
Elsa Miranda
478
105 detik
80
220 kpm
8.
Abdul rahim
478
106 detik
60
163 kpm
9.
Rahmi Ulifa Purba
478
106 detik
80
217 kpm
10.
Hilda Isnaina Sofa
478
103 detik
80
224 kpm
11.
Rahmad Faisal
478
96 detik
40
120 kpm
12.
Nanda Lestari
478
111 detik
80
217 kpm
13.
Ferrow
478
143 detik
40
81 kpm
14
Nani
478
77 detik
40
149  kpm
15.
Teni Tristauli
478
108 detik
90
239 kpm
16.
Yoana Riana
478
90 detik
50
160 kpm
17.
Risky Amalia Sari
478
93 detik
100
308 kpm
18.
Mutiara
478
101 detik
80
228 kpm
19.
Khairiza ulfa
478
80 detik
20
367 kpm
20.
Tasha Soripada
478
96 detik
80
239 kpm
21.
Feliza Zelmira
478
90 detik
30
96 kpm
22.
Wirda Tri
478
135 detik
80
170 kpm
23.
Giabrella Octavia
478
95 detik
80
241 kpm
24.
Putri wahyu
478
180 detik
80
216 kpm
25.
Febrianto
478
90 detik
60
191 kpm
26.
Hana Pratiwi
478
96 detik
60
179 kpm
27.
Putri Pradita
478
105 detik
90
253 kpm
28.
Ulfa Amira Hrp
478
13 detik
80
247 kpm
29.
Devi Laura
478
115 detik
50
120 kpm
30.
Julianda Wira
478
108 detik
30
80 kpm
31.
M. Zunaedi
478
120 detik
60
144 kpm
32.
Christin Harianja
478
63 detik
30
137 kpm
33.
Novi Purnama
478
148 detik
60
117 kpm
34.
Mayluisa
478
169 detik
50
85 kpm
35.
Budi Hardian
478
148 detik
30
58 kpm
36.
Sri Clara
478
146 detik
55
109 kpm
37.
M.Triyono Taqwa
478
89 detik
100
323 kpm
38.
Royandai
478
123 detik
60
106 kpm
39.
Elqori Nada
478
167 detik
60
103 kpm
40.
Safna
478
134 detik
50
107 kpm
41.
Ade Syahfitri
478
97 detik
100
300 kpm
42.
Tuti Meilani
478
82 detik
80
282 kpm

Jumlah
7196

RATA-RATA
175

Dari tabel di atas dapat diketahui nilai kemampuan membaca dengan menggunakan rumus sebagai mana di sebutkan dalam BAB 3 .
KM           =          KB : (SM:60) x (PI:100) KPM
Ket          
KM           :           kemampuan membaca
KB            :           jumlah kata dalam wacana

                   18
SM           :           jumlah second / detik dalam membaca
                   PI              :           pemahaman isi
            KPM        :           kata per menit

B.    PENGUJIAN HIPOTESIS
Dalam bab 1 dikemukakan hipotesis yaitu kemampuan membaca siswa kelas X SMA NEGERI 2 TEBING TINGGI tahun pembelajaran 2011/2012 adalah TINGGI dari analisa data nilai yang diperoleh siswa dari hasil tes  KEMAMPUAN EFEKTIF MEMBACA adalah tinggi .
Dari analisa data yang diperoleh siswa dari hasil tes membaca efektif adalah 175 kpm. Apabila disesuaikan dengan kategori yang ditetapkan yaitu :
a.Nilai 261-275 (Sangat Tinggi)
b.Nilai 250-260 (tinggi)
c.Nilai 200-175 (Sedang)
d.Nilai 150-100 (Rendah)
Dengan demikian nilai yang diperoleh 175 kpm berada antara 200-175 kpm maka dapat disebutkan bahwa tingkat kemampuan membaca efektif kelas X SMA Negeri 2 Tebing Tinggi tahun pembelajaran 2011/2012 adalah sedang. Maka hipotesis yang diajukan ditolak kebenarannya.






BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A.  KESIMPULAN
Berdasarkan hasil studi melalui perolehan data observasi lapangan pada tanggal 17 Februari 2012 mengenai Kemampuan Efektif Membaca (KEM) kelas X SMA Negeri 2 Tebing Tinggi , kesimpulan dari penelitian ini adalah “Hipotesis yang diajukan ditolak kebenarannya. Dan kemampuan efektif membaca siswa/siswi kelas X SMA Negeri 2 Tebing Tinggi dinyatakan sedang, dengan rata rata kemampuan membaca efektifnya 175 Kata Per Menit (KPM)”.
 Hal ini disebabkan kurangnya keseriusan siswa menanggapi penelitian ini dan masih banyaknya kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa saat proses membaca efektif  berlangsung, seperti :
(a) Vokalisasi atau berguman ketika membaca,
(b) Membaca dengan menggerakan bibir tetapi tidak bersuara ,
(c) Kepala bergerak mengikuti tulisan yang dibaca,
(d) Jari tangan selalu menunjuk tulisan yang sedang kita baca,
(e) Gerakan mata kembali pada kata-kata sebelumnya.
(f)  Tidak berkosentrasi .


19
20
B.    SARAN
1)     Sebaiknya para pelajar kelas X harus rajin-rajin membaca , agar dapat menambah pengetahuan .
2)     Sebaiknya para pelajar kelas X meningkatkan kecepatan membaca secara mandiri agar tercapai membaca efektif 250 kata per menit .
3)     Sebaiknya dengan membaca cepat para pelajar dapat menentukan ide-ide pokok dan dapat menyimpulkan isi bacaan .

















21

DAFTAR PUSTAKA
---

Daryanto. 1997. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Lengkap EYD dan Pengetahuan Umum.      Surabaya : Apollo.
Harjasujana, Akhmad Slamet dan Yeti Mulyati. 1997. Membaca 2. Jakarta: Depdiknas.
Manulang. 2004. Pedoman Teknis Menulis Skripsi. Andi : Yogyakarta
Soedarso. 2004. Speed Reading Sistem Membaca Cepat dan Efektif. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Suryanto, Alex dan Agus Haryanta. 2007. Panduan Belajar dan Sastra Indonesia. Tangerang: PT Gelora Aksara Pratama
















Tidak ada komentar:

Posting Komentar