KEMAMPUAN EFEKTIF MEMBACA KELAS X SMA NEGERI 2 TEBING TINGGI TAHUN
AJARAN 2011/2012
KARYA TULIS
DI AJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS BAHASA INDONESIA
OLEH
CINDY YOLANDA
EKA PRATIWI
GOMGOM RAJAGUGUKGUK
HABSYAH N.PULUNGAN
MALIK SYAHPUTRA
MEILIN
MIFTAHUL ZANNAH
NURTRI KHAIRANI
POLMA NOVI
RENTA VERONIKA
RISKI WINANDA
SONDA BELLA
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
SMA NEGERI 2 TEBING TINGGI
TAHUN AJARAN 2011/2012
MOTTO
- Dengan membaca kita mengetahui
segalanya
- Membaca dapat menambah wawsan pengetahuan
- Orang bisa menjadi lebih kuat dengan
makan , menjadi lebih bijaksana dengan selalu membaca .
-
Orang yang suka membaca akan
menjadi sukses kedepannya .
- Jadikan membaca sebagai kreasimu .
- Jadikan membaca sebagai hobi mu .
-
Jadikan membaca sebagai
kebutuhanmu .
- Jadikan membaca sebuah pintu
kesuksesan mu .
- Dengan membaca kita mendapat banyak
ilmu .
- Membaca adalah hal yang menyenangkan
.
-
Jadikan membacamu sebagai sinar
dunia .
- Jadikan membaca sebagai alat motivasi mu .
I
PERSEMBAHAN
Dalam penulisan karya tulis ini banyak
menghadapi rintangan dan hambatan .
Hal ini disebabkan ilmu yang dimiliki
masih terbatas . Namun , berkat bantuan ibu guru ,
Karya tulis ini dapat juga diselesaikan
meskipun masih ada kekurangan dan kelemahan-
nya .
1.
Terima kasih kepada kedua orang tua kami
yang telah mendukung dan memberi semangat kepada kami serta memberikan
fasilitas sehingga tugas ini dapat teselesaikan dengan baik .
2.
Terima kasih kepada ibu Zulaida yang
telah membimbing kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini tepat waktu .
3.
Terima kasih kepada adik-adik kelas X
yang telah ikut berpartisipasi dalam tugas kami .
4.
Terima kasih kepada teman-teman satu
kelompok yang tidak bisa kami sebutkan namanya satu persatu , dengan adanya
kerja sama yang baik akhirnya kita dapat
menyelesaikan tugas ini dengan sebaik mungkin .
ii
PENGESAHAN
Karya
tulis ini telah disahkan oleh guru mata pelajaran Bahasa Indonesia
Tebing
Tinggi , 10 Februari 2012
Zulaida .S.pd
NIP. 196204261984032006
iii
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa . Berkat limpahan rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas karya tulis ini dengan baik serta
diberinya kesempatan serta waktu yang cukup . Semoga saja kami mendapat nilai
yang memuaskan .
Karya
tulis ini kami perbuat untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia . Sebagaimana ,
itu semua sudah menjadi kewajiban kami sebagai pelajar untuk dapat mengerjakan
tugas yang diberikan oleh guru . Disini kami sangat bersyukur karena telah
menyelesaikan tugas ini dengan tepat waktu
. Tapi kami tahu bahwa karya ilmiah yang kami selesaikan ini sangat jauh
dari kesempurnaan karena kesempurnaan itu hanya lah milik Allah . Tapi disini
kami sangat menerima kritik dan saran yang membangun demi kebaikan untuk karya
ilmiah ini .
Dan
kami sangat berterima kasih kepada pihak yang telah membantu kami dalam proses
pengerjaan karya ilmiah ini , pihak yang sangat berperan dalam proses
pengerjaan karya ilmiah ini yaitu adik-adik kelas X SMA Negeri 2 Tebing Tinggi .
iv
DAFTAR
ISI
Motto ............................................................................................................... i
Halaman
Persembahan.................................................................................. ii
Halaman
Pengesahan.................................................................................... iii
Kata
Pengantar............................................................................................. iv
BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................ 1
A. Latar
Belakang............................................................................. 1
B. Rumusan
Masalah......................................................................... 2
C. Tujuan
Penulisan........................................................................ 2
D. Manfaat
Penulisan...................................................................... 3
E. Hipotesis.............................................................................. 3
BAB II URAIAN TEORITIS............................................................... 4
A. Pengertian
Membaca................................................................ 4
B. Tujuan
Membaca...................................................................... 4
C. Keterampilan
Membaca........................................................... 5
D. Jenis-jenis
Membaca............................................................... 5
E. Kemampuan
Membaca.......................................................... 7
BAB III METODOLOGI PENELITIAN............................................. 11
A. Lokasi
Penelitian.................................................................... 11
B. Populasi
dan Sampel.............................................................. 12
C. Instrumen
Penelitian.............................................................. 13
v
D. Teknik
Analisis Data............................................................. 14
BAB IV PEMBAHASAN PENELITIAN............................................ 16
A. Analisis
Data........................................................................ 16
B. Pengujian
Hipotesis.............................................................. 18
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN................................................ 19
A. Kesimpulan......................................................................... 19
B. Saran................................................................................... 20
Daftar Pustaka..................................................................................... 21
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bahasa
merupakan alat komunikasi manusia yang berupa lambang atau tanda dan selalu
mengandung pikiran dan perasaan . Keraf ( 1984 :1 ) menyebutkan : “Bahasa
adalah alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang
dihasilkan oleh alat ucap manusia “. Di dalam kegiatan komunikasi manusia
menyampaikan pikiran dan perasaan kepada orang lain . Dari proses komunikasi itu
, akan terlihat adanya empat kegiatan yang berbeda , yaitu : menyimak,
berbicara , membaca , dan menulis . Keempat kegiatan itu disebut aspek
keterampilan berbahasa .Keempat aspek keterampilan berbahasa pada dasarnya
merupakan satu kesatuan yang berkaitan erat dalam memperoleh kemampuan
berbahasa Indonesia yang baik dalam kehidupan sehari-hari baik disekolah ,
dirumah , maupun dilingkungan masyarakat .
Di
lingkungan sekolah bisa saja terjadi seorang siswa mengalami kesulitan dalam
proses belajar mengajar ataupun berkomunikasi dengan siswa yang lain . Hal ini
disebabkan karena yang bersangkutan tidak memiliki keterampilan menyimak ,
berbicara , membaca , dan menulis yang memadai . sedangkan didalam kehidupan
bermasyarakat orang tidak jarang menghadapi hambatan komunikasi lisan dan
tulisan .
1
2
Keempat
keterampilan pada dasarnya merupakan satu kesatuan yang erat sekali
hubungan
dengan proses-proses berpikir yang mendasari bahasa . Bahasa seseorang
mencerminkan pikirannya . Bahasa juga sebagai sarana bagi manusia untuk mengekspresikan dirinya , artinya sebagai
seorang siswa harus mampu menempatkan diri ditengah-tengah masyarakat karena
pada hakekatnya bahasa berfungsi sebagai komunikasi sosial untuk kehidupan
bersama.
Keterampilan
menulis membutuhkan suatu perhatian khusus karena menulis merupakan suatu
keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung
, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Keterampilan menulis ini tidak
akan datang secara otomatis, melainkan harus melalui latihan dan praktek yang
banyak dan teratur.
B. Rumusan Masalah
1.
Apakah
guru bidang studi bahasa Indonesia sudah melatih siswa/I membaca secara efektif
?
2.
Apakah
siswa/i kelas X SMA Negeri 2 Tebing Tinggi sudah terampil membaca secara
efektif ?
C. Tujuan
Penulisan
Agar
kita mengetahui bersama tentang kemampuan membaca para pelajar dan bisa juga
untuk mencari serta memperoleh informasi, mencakup isi, memahami makna bacaan.
Makna arti dari bacaan dan memperluas pengetahuan .
3
D. Manfaat
Penulisan .
Manfaat nya kita dapat merasakan
langsung bagaimana cara menghitung kemampuan oranglain dalam membaca , orang
yang di uji kemampuan belajarnya juga mendapatkan dan mengetahui kemampuan
dirinya sendiri dan bisa mendapat kan kepuasaan untuk para peneliti dan orang
yang di uji .
E. Hipotesis
Menurut
Good dan scates menyatakan bahwa hipotesis adalah sebuah taksiran atau
referensisi yang di rumuskan serta diterima untuk sementara yang dapat
menerangkan fakta-fakta yang diamati ataupun kondisi-kondisi yang diamati dan
digunakan sebagai petunjuk ubtuk langkah-langkah selanjutnya.Sehubungan kutipan diatas
dalam penelitian ini dikemukakan hipotesis yakni kemampuan efektif membaca siswa kelas 1 SMA NEGERI 2 TEBING
TINGGI adalah tinggi.
BAB II
URAIAN TEORITIS
A. Pengertian
Membaca
-Farris (1993:304) mendefinisikan
membaca sebagai pemrosesan kata-kata, konsep, informasi, dan gagasan-gagasan
yang dikemukakan oleh pengarang yang berhubungan dengan pengetahuan dan
pengalaman awal pembaca. Dengan demikian, pemehaman diperoleh apabila pembaca
mempunyai pengetahuan atau pengalaman yang telah dimiliki sebelumnya dengan apa
yang terdapat di dalam bacaan.
-Syafi’i (1999:7) menyatakan bahwa
membaca adalah suatu proses yang bersifat fisik atau yang disebut proses
mekanis, berupa kegiatan mengamati tulisan secara visual, sedangkan proses
psikologis berupa kegiatan berpikir dalam mengolah informasi.
-Dalam KBBI (2000:62) membaca
didefinisikan sebagai melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis, yang
dibaca secara lisan atau dalam hati.
Berdasarkan beberapa definisi di
atas, dapat dirangkum bahwa membaca merupakan proses pemahaman atau penikmatan
terhadap teks bacaan dengan memanfaatkan kemampuan melihat (mata) yang dimiliki
oleh pembaca, sesuai dengan tujuannya yang dilakukan secara nyaring atau dalam
hati.
B.
Tujuan Membaca
-Perlu disepakati bahwa membaca
harus mempunyai tujuan. Apabila membaca tidak bertujuan, maka proses dan kegiatan membaca
yang dilakukan tidak memiliki arti sama sekali. Tujuan membaca dapat ditetapkan
secara eksplisit ataupun implisit.
4
5
-Berdasarkan pengalaman yang
dialami, ada beberapa tujuan membaca yang dapat dikemukakan, di antaranya
untuk:
-
Memahami aspek kebahasaan (kata, frasa, kalimat, paragraf, dan wacana) dalam
teks
- Memahami pesan yang ada dalam teks
-
Mencari informasi penting dari teks
- Mendapatkan petunjuk melakukan
sesuatu pekerjaan atau tugas
- Menikmati bacaan, baik secara
tekstual maupun kontekstual
C.Keterampilan Membaca
Membaca sebagai suatu proses mencakup semua
kegiatan dan teknik yang ditempuh oleh pembaca yang mengarah pada pencapaian
tujuan melalui tahap-tahap tertentu. Hal tersebut berarti bahwa keterampilan
membaca mengandung unsur: (1) suatu proses kegiatan yang aktif-kreatif, (2) objek
dan atau sasaran kegiatan membaca yaitu lambang tertulis sebagai penuangan
gagasan atau ide orang lain, dan (3) adanya pemahaman yang bersifat menyeluruh.
Dalam pengertian tersebut, membaca dipandang sebagai suatu kegiatan yang aktif
karena pembaca tidak hanya menerima yang dibacanya saja, Melainkan berproses
untuk memahami, merespon, mengevaluasi, dan menghubungkan berbagai pengetahuan dan
pengalaman yang ada pada dirinya. Jadi dapat dikatakan bahwa keterampilan
membaca adalah keterampilan yang dimiliki seseorang untuk memahami isi wacana
tulis.
D.Jenis-Jenis Membaca
Pengertian Membaca Nyaring
Membaca nyaring adalah suatu kegiatan baca yang ditandai dengan keluarnya bunyi bacaan secara lengkap, dengan menggunakan intonasi baca yang baik, agar isi bacaan tersebut dapat didengar, dimengerti, dan dipahami. baik oleh si pembaca maupun oleh si pendengar (penyimak)
Membaca nyaring adalah suatu kegiatan baca yang ditandai dengan keluarnya bunyi bacaan secara lengkap, dengan menggunakan intonasi baca yang baik, agar isi bacaan tersebut dapat didengar, dimengerti, dan dipahami. baik oleh si pembaca maupun oleh si pendengar (penyimak)
6
Jadi jelaslah bahwa membaca nyaring
merupakan kegiatan pembaca bersama-sama dengan orang lain dalam menangkap makna
sebuah bacaan (tulisan).
Pembaca nyaring yang baik haruslah memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
Pembaca nyaring yang baik haruslah memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
1.
Terampil menafsirkan lambang-lambang yang tertulis, sehingga
cepat menghidupkan makna dari tulisan
yang dibacakannnya .
2.
Mempunyai kemampuan yang tinggi dalam mengerti dan memahami
makna serta perasaan yang terkandung dalam tulisan yang dibacanya;
3.
Memiliki kecepatan pandang yang tinggi serta arah pandangan
yang luas, karena dia harus melihat pada bahan bacaan dan memelihara kontak
mata dengan orang lain yang bertindak sebagai si pendengar (penyimak) .
4. Mampu mengelompokkan kata-kata
dengan baik dan tepat, supaya jelas maknanya bagi si pendengar (penyimak).
Pengertian Membaca dalam Hati
Membaca dalam hati adalah suatu kegiatan baca yang ditandai dengan tidak terdengarnya bunyi atau ujaran dari si pembaca.
Membaca dalam hati merupakan suatu keterampilan membaca yang sebenarnya, yang meliputi keterampilan komunikasi tulisan, keterampilan mengubah wujud tulisan menjadi wujud makna, keterampilan menangkap pokok-pokok pikiran dari bahan bacaan dan keterampilan mengerti serta memahami segala yang tersirat dalam bahan bacaan.
Dengan kata lain, membaca dalam hati lebih ditujukan untuk menggali, mengerti, dan memahami makna atau arti, baik yang tersurat maupun yang tersirat dalam bacaan tersebut.
Membaca dalam hati adalah suatu kegiatan baca yang ditandai dengan tidak terdengarnya bunyi atau ujaran dari si pembaca.
Membaca dalam hati merupakan suatu keterampilan membaca yang sebenarnya, yang meliputi keterampilan komunikasi tulisan, keterampilan mengubah wujud tulisan menjadi wujud makna, keterampilan menangkap pokok-pokok pikiran dari bahan bacaan dan keterampilan mengerti serta memahami segala yang tersirat dalam bahan bacaan.
Dengan kata lain, membaca dalam hati lebih ditujukan untuk menggali, mengerti, dan memahami makna atau arti, baik yang tersurat maupun yang tersirat dalam bacaan tersebut.
Ditinjau dari segi tujuan akhir dalam aktivitas membaca, membaca dapat dibedakan atas tiga kelompok, yaitu: membaca pemahaman, membaca kritis, dan membaca ide.
7
1. Pengertian Membaca Pemahaman
Membaca pemahaman adalah membaca bahan bacaan dengan menangkap pokok-pokok pikiran yang lebih tajam dan dalam, sehingga terasa ada kepuasan tersendiri setelah bahan bacaan itu selesai dibaca.
Tujuan akhir dari membaca pemahaman ini adalah terciptanya suatu pengertian dan pemahaman pada diri pembicara tentang segala sesuatu (informasi), baik yang tersurat maupun yang tersirat dalam bacaan tersebut.
2. Pengertian Membaca Kritis
Membaca kritis adalah suatu kegiatan membaca yang tidak terbatas hanya untuk mengerti dan memahami apa yang dikemukakan oleh penulis, melainkan sampai kepada pertanyaan mengapa hal itu dikemukakan, bagaimana hal itu bisa terjadi, serta akibat apa yang dapat ditimbulkannya.
Jadi, membaca kritis merupakan kegiatan membaca yang dilakukan secara bijaksana, penuh tenggang rasa, mendalam, evaluatif, dan analitis.
3. Pengertian Membaca Ide
Membaca ide merupakan jenis kegiatan mera-aca yang bertujuan mencari, memperoleh, serta memanfaatkan ide-ide yang terdapat pada bacaan.
Pembaca ide akan dapat mencari, menemukan, erta mendapatkan keuntungan dari ide-ide yang terkandung dalam bahan bacaan, jika ia mampu dan benar-benar terampil menangkap ide-ide yang terkandung di dalam bahan bacaan tersebut.
Membaca pemahaman adalah membaca bahan bacaan dengan menangkap pokok-pokok pikiran yang lebih tajam dan dalam, sehingga terasa ada kepuasan tersendiri setelah bahan bacaan itu selesai dibaca.
Tujuan akhir dari membaca pemahaman ini adalah terciptanya suatu pengertian dan pemahaman pada diri pembicara tentang segala sesuatu (informasi), baik yang tersurat maupun yang tersirat dalam bacaan tersebut.
2. Pengertian Membaca Kritis
Membaca kritis adalah suatu kegiatan membaca yang tidak terbatas hanya untuk mengerti dan memahami apa yang dikemukakan oleh penulis, melainkan sampai kepada pertanyaan mengapa hal itu dikemukakan, bagaimana hal itu bisa terjadi, serta akibat apa yang dapat ditimbulkannya.
Jadi, membaca kritis merupakan kegiatan membaca yang dilakukan secara bijaksana, penuh tenggang rasa, mendalam, evaluatif, dan analitis.
3. Pengertian Membaca Ide
Membaca ide merupakan jenis kegiatan mera-aca yang bertujuan mencari, memperoleh, serta memanfaatkan ide-ide yang terdapat pada bacaan.
Pembaca ide akan dapat mencari, menemukan, erta mendapatkan keuntungan dari ide-ide yang terkandung dalam bahan bacaan, jika ia mampu dan benar-benar terampil menangkap ide-ide yang terkandung di dalam bahan bacaan tersebut.
E.
Kemampuan Membaca
Pada umumnya orang yang belum pernah mendapat
latihan membaca pasti memiliki kecepatan baca yang lebih rendah dari
kemampuannya. Ada beberapa hal yang menyebabkan rendahnya kecepatan baca
seseorang, antara lain :
8
a. Kebiasaan
lama yang telah mendarah daging seperti menggerakkan bibir untuk melafalkan,
menggerakkan kepala ke kanan dan ke kiri, dan menggunakan jari atau benda untuk
menunjuk kata-kata yang dibacanya.
b. Tidak
agresif (tidak bersemangat) dalama usaha memahami arti bacaan.
c. Persepsinya
kurang sehingga lambat dalam menginterpretasikan apa yang dibacanya.
Ada
beberapa faktor yang menyebabkan kecepatan baca seseorang terhambat, antara
lain :
a. Vokalisasi,
yaitu membaca sambil bersuara atau mengucapkan kata demi kata yang dibacanya.
b. Gerakan
bibir pada waktu membaca baik bersuara mauapun tak bersuara.
c. Gerakan
kepala mengikuti kata-kata yang dibacanya.
d. Menunjuk
(dengan jari atau alat lain) kata-kata yang dibaca pada waktu membaca.
e. Regresi,
yaitu gerakan mata melihat kembali beberapa kata yang telah dibacanya.
f. Subvokalisasi,
yaitu melafalkan apa yang dibacanya dalam hati atau pikiran.
Untuk
meningkatkan kecepatan baca kita, pertama-tama kita perlu mengukur kecepatan
baca kita. Untuk itu perlu diadakan pengukuran kecepatan baca kita. Rumusnya :
(Jumlah
kata yang dibaca dibagi jumlah detik untuk membaca dikalikan 60) dikalikan
prosentase pemahaman.
Kecepatan
baca bergantung pada kebutuhan dan bahan yang dihadapinya. Pada umumnya
kecepatan baca dapat dirinci sebagai berikut :
9
a.
Membaca
secara skimmming dan scannning (lebih dari 1000 kpm)
Tipe membaca
seperti ini biasanya digunakan untuk
- mengenal
bahan-bahan yang akan dibaca
- mencari
jawaban atas pertanyaan tertentu
- mendapat
struktur dan organisasi bacaan serta menentukan gagasan umum dari
bacaan
b.
Membaca
dengan kecepatan tingngi (500 – 800 kpm)
Tipe membaca
seperti ini biasanya digunakan untuk
- membaca
bahan-bahan yang mudah dan telah dikenali sebelumnya
- membaca
novel ringan untuk mengikuti jalan ceritanya.
c.
Membaca
secara cepat (350 – 500 kpm)
Biasanya
digunakan untuk
- membaca
bacaan yang mudah dalam bentuk deskripsi dan bahan-bahan nonfiksi lain
yang bersifat informatif.
- Membaca
fiksi yang agak sulit untuk menikmati keindahan sastranya dan mengantisipasi
akhir cerita.
d.
Membaca
dengan kecepatan rata-rata (250 – 350 kpm)
Biasanya digunakan untuk
- membaca
fiksi yang komplek untuk analisis watak dan jalan ceritanya.
- Membaca
nonfiksi yang agak sulit untuk mendapatkan detail, mencari hubungan, atau
membuat evaluasi ide penulis.
e.
Membaca
lambat (100 – 125 kpm)
Biasanya digunakan untuk :
10
- mempelajari
bahan-bahan yang sulit dan untuk menguasai isinya.
- Menguasai
bahan-bahan ilmiah yang sulit dan bersifat teknis
- Membuat
analisis bahan-bahan bernilai sastra klasik
- Memecahkan
persoalan yang ditunjuk dengan bacaan yang bersifat instruksional (petunjuk).
Membaca
pemahaman berkaitan erat dengan usaha memahami hal-hal penting dari apa yang
dibacanya. Yang dimaksud membaca pemahaman atau komprehensi adalah kemampuan
membaca ntuk mengerti ide pokok, detail penting, dan seluruh pengertian.
Pemahaman ini berkaitan erat dengan kemampuan mengingat bahan yang dibacanya.
Usaha efektif untuk memahami dan mengingat lebih lama dapat dilakukan dengan
a. mengorganisasikan
bahan yang dibacanya dalam kaitan yang mudah dipahami.
b. Mengaitkan
fakta yang satu dengana fakta yang lain atau menghubungkannya dengan fakta dan
konteks.
Tingkat
pemahaman dalam membaca berkaitan pula dengan sistem membaca yang dipakainya.
Umumnya orang cendenrung langsung membaca teks tanpa mempersiapkan prakondisi
sehingga pembacaaan terssebut menjadi efektif.
Ada beberapa sistem membaca, antara lain
1.
SQ3R :
survey-question-read-recite-review
2.
SQ4R :
survey-question-read-recite-rite-review
3.
POINT :
purpose-overview-interpret-note-test
4.
OK4R : overview-key ideas-read-summarize-test
BAB
III
METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi merupakan cara yang teratur
dan terpikir baik untuk mencapai maksud tau cara kerja bersistem untuk
memudahkan suatu kegiatan demi mencapai tujuan yang ditentukan. Metode yang
penulis pergunakan dalam penelitian ini adalah METODE DESKRIPTIF.
Metode
penelitian deskriptif merupakan metode yang banyak digunakan dikembangkan dalam
penelitian ilmu-ilmu social, karena memang kebanyakan penelitian sosial adalah
bersifat deskriptif (Soejono,Abdurrahman, 1997:19),
Metode
Deskriptif menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia adalah “Cara yang telahdiatur dan di pikir baik-baik dengan cara
memaparkan apa ada nya (sesuatu bentuk atau kenyataan yang ada) tanpa ada unsur
menambah-nambahkan ataupun mengurangi dari suatu wacana ataupun karya tulis lainnya
atau disampaikan secara FAKTA”.
A.
Lokasi
Penelitian.
Lokasi penelitian:Di Sekolah (SMA NEGERI 2
TEBING TINGGI)
Alasan memIlih lokasi:Karena disekolah waktu yang
tepat untuk melakukan proses kegiatan Kemampuan Efektif Membaca (KEM) dan
kebenaran pula hanya disekolah lah(diruang kelas) adalah tempat yang tepat
untuk melaksanakan kegiatan ini agar lebih konsentrasi dan bila kami
melaksanakn kegiatan ini diluar sekolah maka besar kemungkinan bakalan tidak
ada yang mau untuk menghadiri nya.
11
12
B.Populasi
dan Sampel
1.Populasi
Populasi merupakan
keseluruhan subyek penelitian. Menurut Nawawi (1983:44) Menyatakan bahwa :
“Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin baik berupa hasil
perhitungan maupun ukuran, kuantitatif maupun kualitatif pada karakteristik
tertentu mengenai sekumpulan objek yang lengkap dan jelas.”
Adapun
yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 2
Tebing Tinggi yang berjumlah ± 280 siswa yang terdiri dari 7 kelas .
TABEL 1
NO
|
KELAS
|
JUMLAH
|
1
|
X1
|
40
siswa
|
2
|
X2
|
39
siswa
|
3
|
X3
|
39
siswa
|
4
|
X4
|
42
siswa
|
5
|
X5
|
40
siswa
|
6
|
X6
|
38
siswa
|
7
|
X7
|
40
siswa
|
|
JUMLAH
|
278
siswa
|
2.Sampel
Sampel adalah bagian/wakil dari
populasi .
- Sampel Menurut Kamus
Besar Indonesia adalah”Sesuatu yang dipergunakan untuk menunjukkan sifat suatu
kelompok yang lebih besar; bagian dari populasi statistik yang cirinya
dipelajari untuk memperoleh informasi tentang seluruhnya,percontoh.
13
- Pengertian Sampel
menurut Wikipedia: Sampel merupakan bagian dari populasi yang ingin diteliti;
dipandang sebagai suatu pendugaan terhadap populasi, namun
bukan populasi itu sendiri. Sampel dianggap sebagai
perwakilan dari populasi yang hasilnya mewakili keseluruhan gejala yang
diamati. Ukuran dan keragaman sampel menjadi penentu baik tidaknya sampel yang
diambil.
TABEL
2
Jumlah
Sampel Penelitian
NO
|
KELAS
|
POPULASI
|
SAMPEL
|
1
|
X1
|
40
siswa
|
6
orang
|
2
|
X2
|
39
siswa
|
6
orang
|
3
|
X3
|
39
siswa
|
6
orang
|
4
|
X4
|
42
siswa
|
6
orang
|
5
|
X5
|
40
siswa
|
6
orang
|
6
|
X6
|
38
siswa
|
6
orang
|
7
|
X7
|
40
siswa
|
6
orang
|
|
Jumlah
|
278
siswa
|
42
orang
|
C.Instrumen Penelitian
Data merupakan komponen penting dari suatu
penelitian.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah”Alat
yang dipakai untuk mengerjakan sesuatu
sebagai sarana penelitian (berupa seperangkat tes dan sebagainya) untuk memperoleh data sebagai
bahan pengolahan
A. Pengertian
- Menurut
Suharsimi Arikunto (2000:134), instrumen pengumpulan data adalah alat bantu
yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar
kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya.
14
- Ibnu
Hadjar (1996:160) berpendapat bahwa instrumen merupakan alat ukur yang
digunakan untuk mendapatkan informasi kuantitatif tentang variasi karakteristik
variabel secara objektif.
- Instrumen
pengumpul data menurut Sumadi Suryabrata (2008:52) adalah alat yang digunakan untuk
merekam-pada umumnya secara kuantitatif-keadaan dan aktivitas atribut-atribut psikologis.
Atibut-atribut psikologis itu secara teknis biasanya digolongkan menjadi
atribut kognitif dan atribut non kognitif. Sumadi mengemukakan bahwa untuk
atribut kognitif, perangsangnya adalah pertanyaan. Sedangkan untuk atribut
non-kognitif, perangsangnya adalah pernyataan.
Yang
menjadi kriteria penilaian dapat dinilai dari tabel berikut:
TABEL
3
Kriteria
Penilaian Kemampuan Efektif Membaca
NO
|
KRITERIA PENILAIAN
|
SKOR
PENILAIAN
|
1
|
Jumlah
waktu yang dibutuhkan
|
|
2
|
Pemahaman
isi
|
|
3
|
Kemapuan
efektif membaca
|
|
D.Teknik Analisa Data
Tes
Kemampuan Dianalisa dengan menghitung nilai siswa dengan rumus:
KM = KB
: (SM:60) x (PI:100) KPM
Ket
KM
:
kemampuan membaca
KB
:
jumlah kata dalam wacana
SM :
jumlah second / detik dalam membaca
PI
:
pemahaman isi
KPM
:
kata per menit
15
Nilai yang
diperoleh siswa dari hasil test Kemampuan Efektif Membaca disesuaikan dengan
kategori yang ditetapkan :
a.Nilai 261-275
(Sangat Tinggi)
b.Nilai 250-260
(tinggi)
c.Nilai 200-175
(Sedang)
d.Nilai 150-100
(Rendah)
BAB
IV
PEMBAHASAN
PENELITIAN
HASIL PENELITIAN DATA
A.ANALISIS DATA
Sebagaimana
disebutkan dalam bab tujuan penelitian adalah untuk mengetahui tingkat
kemampuan efektif membaca kelas 1 SMA NEGERI 2TEBING TINGGI.Maka untuk
memperoleh data dalam penelitian ini digunakan teks dengan kriteria penilaian
adalah :
- Waktu
yang dibutuhkan dalam membaca
- Pemahaman
isi bacaan
- KEM (KEMAMPUAN EFEKTIF
MEMBACA SISWA)
Berdasarkan tes
yang dilakukan
Diperoleh data
sebagaimana dalam tabel-tabel berikut :
TABEL 5
RATA-RATA SKOR SISWA
ASPEK PENILAIAN
|
|||||
NO
|
NAMA SISWA
|
Jumlah
kata (KB)
|
JUMLAH WAKTU YANG DI BUTUHKAN
|
PEMAHAMAN ISI
|
KEMAMPUAN MEMBACA
|
1.
|
Riski Laili
|
478
|
136
detik
|
50
|
217 kpm
|
2.
|
M . Fahri Husein
|
478
|
113 detik
|
60
|
153 kpm
|
3.
|
Makmum
|
478
|
138 detik
|
90
|
187 kpm
|
4.
|
Cici puspa
|
478
|
104 detik
|
70
|
193 kpm
|
5.
|
Kartina
|
478
|
151 detik
|
50
|
95 kpm
|
6.
|
Yuni sari
|
478
|
137 detik
|
30
|
63 kpm
|
7.
|
Elsa Miranda
|
478
|
105 detik
|
80
|
220 kpm
|
8.
|
Abdul rahim
|
478
|
106 detik
|
60
|
163 kpm
|
9.
|
Rahmi Ulifa Purba
|
478
|
106 detik
|
80
|
217 kpm
|
10.
|
Hilda Isnaina Sofa
|
478
|
103 detik
|
80
|
224 kpm
|
11.
|
Rahmad Faisal
|
478
|
96 detik
|
40
|
120 kpm
|
12.
|
Nanda Lestari
|
478
|
111 detik
|
80
|
217 kpm
|
13.
|
Ferrow
|
478
|
143 detik
|
40
|
81 kpm
|
14
|
Nani
|
478
|
77 detik
|
40
|
149 kpm
|
15.
|
Teni Tristauli
|
478
|
108 detik
|
90
|
239 kpm
|
16.
|
Yoana Riana
|
478
|
90 detik
|
50
|
160 kpm
|
17.
|
Risky Amalia Sari
|
478
|
93 detik
|
100
|
308 kpm
|
18.
|
Mutiara
|
478
|
101 detik
|
80
|
228 kpm
|
19.
|
Khairiza ulfa
|
478
|
80 detik
|
20
|
367 kpm
|
20.
|
Tasha Soripada
|
478
|
96 detik
|
80
|
239 kpm
|
21.
|
Feliza Zelmira
|
478
|
90 detik
|
30
|
96 kpm
|
22.
|
Wirda Tri
|
478
|
135 detik
|
80
|
170 kpm
|
23.
|
Giabrella
Octavia
|
478
|
95 detik
|
80
|
241 kpm
|
24.
|
Putri wahyu
|
478
|
180 detik
|
80
|
216 kpm
|
25.
|
Febrianto
|
478
|
90 detik
|
60
|
191 kpm
|
26.
|
Hana Pratiwi
|
478
|
96 detik
|
60
|
179 kpm
|
27.
|
Putri Pradita
|
478
|
105 detik
|
90
|
253 kpm
|
28.
|
Ulfa Amira Hrp
|
478
|
13 detik
|
80
|
247 kpm
|
29.
|
Devi Laura
|
478
|
115 detik
|
50
|
120 kpm
|
30.
|
Julianda Wira
|
478
|
108 detik
|
30
|
80 kpm
|
31.
|
M. Zunaedi
|
478
|
120 detik
|
60
|
144 kpm
|
32.
|
Christin
Harianja
|
478
|
63 detik
|
30
|
137 kpm
|
33.
|
Novi Purnama
|
478
|
148 detik
|
60
|
117 kpm
|
34.
|
Mayluisa
|
478
|
169 detik
|
50
|
85 kpm
|
35.
|
Budi Hardian
|
478
|
148 detik
|
30
|
58 kpm
|
36.
|
Sri Clara
|
478
|
146 detik
|
55
|
109 kpm
|
37.
|
M.Triyono
Taqwa
|
478
|
89 detik
|
100
|
323 kpm
|
38.
|
Royandai
|
478
|
123 detik
|
60
|
106 kpm
|
39.
|
Elqori Nada
|
478
|
167 detik
|
60
|
103 kpm
|
40.
|
Safna
|
478
|
134 detik
|
50
|
107 kpm
|
41.
|
Ade Syahfitri
|
478
|
97 detik
|
100
|
300 kpm
|
42.
|
Tuti Meilani
|
478
|
82 detik
|
80
|
282 kpm
|
|
Jumlah
|
7196
|
|||
|
RATA-RATA
|
175
|
Dari
tabel di atas dapat diketahui nilai kemampuan membaca dengan menggunakan rumus
sebagai mana di sebutkan dalam BAB 3 .
KM = KB
: (SM:60) x (PI:100) KPM
Ket
KM
:
kemampuan membaca
KB
:
jumlah kata dalam wacana
18
SM :
jumlah second / detik dalam membaca
PI
:
pemahaman isi
KPM
:
kata per menit
B.
PENGUJIAN HIPOTESIS
Dalam
bab 1 dikemukakan hipotesis yaitu kemampuan membaca siswa kelas X SMA NEGERI 2 TEBING
TINGGI tahun pembelajaran 2011/2012 adalah TINGGI dari analisa data nilai yang
diperoleh siswa dari hasil tes KEMAMPUAN
EFEKTIF MEMBACA adalah tinggi .
Dari analisa data yang
diperoleh siswa dari hasil tes membaca efektif adalah 175 kpm. Apabila
disesuaikan dengan kategori yang ditetapkan yaitu :
a.Nilai
261-275 (Sangat Tinggi)
b.Nilai
250-260 (tinggi)
c.Nilai
200-175 (Sedang)
d.Nilai
150-100 (Rendah)
Dengan demikian nilai yang diperoleh 175 kpm berada antara 200-175 kpm maka dapat
disebutkan bahwa tingkat kemampuan membaca efektif kelas X SMA Negeri 2 Tebing
Tinggi tahun pembelajaran 2011/2012 adalah sedang. Maka hipotesis yang diajukan
ditolak kebenarannya.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan
hasil studi melalui perolehan data observasi lapangan pada tanggal 17 Februari
2012 mengenai Kemampuan Efektif Membaca (KEM) kelas X SMA Negeri 2 Tebing
Tinggi ,
kesimpulan dari penelitian ini adalah “Hipotesis yang diajukan ditolak
kebenarannya. Dan kemampuan efektif membaca siswa/siswi kelas X SMA Negeri 2
Tebing Tinggi dinyatakan sedang, dengan rata rata kemampuan membaca efektifnya
175 Kata Per Menit (KPM)”.
Hal ini disebabkan kurangnya keseriusan siswa
menanggapi penelitian ini dan masih banyaknya kesalahan-kesalahan yang
dilakukan siswa saat proses membaca efektif
berlangsung, seperti :
(a) Vokalisasi atau berguman ketika membaca,
(b) Membaca dengan menggerakan bibir
tetapi tidak bersuara ,
(c) Kepala bergerak mengikuti tulisan
yang dibaca,
(d) Jari tangan selalu menunjuk tulisan
yang sedang kita baca,
(e) Gerakan mata kembali pada kata-kata sebelumnya.
(f) Tidak
berkosentrasi .
19
20
B.
SARAN
1)
Sebaiknya para
pelajar kelas X harus rajin-rajin membaca , agar dapat menambah pengetahuan .
2)
Sebaiknya para
pelajar kelas X meningkatkan kecepatan membaca secara mandiri agar tercapai
membaca efektif 250 kata per menit .
3)
Sebaiknya dengan
membaca cepat para pelajar dapat menentukan ide-ide pokok dan dapat
menyimpulkan isi bacaan .
21
DAFTAR PUSTAKA
Daryanto. 1997. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Lengkap EYD
dan Pengetahuan Umum. Surabaya :
Apollo.
Harjasujana, Akhmad Slamet dan Yeti Mulyati. 1997.
Membaca 2. Jakarta: Depdiknas.
Manulang.
2004. Pedoman Teknis Menulis Skripsi.
Andi : Yogyakarta
Soedarso. 2004. Speed Reading Sistem Membaca Cepat dan
Efektif. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Suryanto, Alex dan Agus
Haryanta. 2007. Panduan Belajar dan
Sastra Indonesia. Tangerang: PT Gelora Aksara Pratama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar